PALI,LARASDIGITALL.COM- Terkait insiden kebocoran pipa minyak PT Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai (PHE RT) di Desa Betung Barat, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PALI telah melakukan investigasi lapangan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut dan memastikan dampak lingkungan dapat ditangani dengan baik.
"Seharusnya hari ini kita melakukan verifikasi lapangan terkait kebocoran pipa PT PHE, tetapi karena ada pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di DLH Provinsi, maka kegiatan verifikasi lapangan tersebut dipercepat, hari kemarin untuk memastikan penanganan dampak lingkungan dapat dilakukan dengan tepat,"ungkap Kabid Penaatan dan Penataan Kapasitas DLH PALI, Fitriah M Noor, Selasa (20/05/2025).
Pada Kesempatan itu, Fitriah M Noor, Kabid Penaatan dan Penataan Kapasitas DLH PALI, sampaikan bahwa dugaan kebocoran pipa minyak milik PT PHE disebabkan oleh korosi dan telah ditangani oleh PT PHE dengan melakukan pembersihan area terdampak. DLH PALI terus memantau situasi untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sudah memadai dan lingkungan setempat dapat pulih dengan baik.
"Dari hasil verifikasi lapangan di tempat kejadian kebocoran pipa PT PHE akibat korosi, sudah dilakukan pembersihan oleh pihak PT PHE. Dalam penanganan awal, pihak PT PHE juga telah melakukan pemasangan clamp di titik kebocoran. Area terdampak kebocoran pipa tersebut tidak mengenai tanaman atau properti warga," jelas Fitriah
Lanjut Fitriah, bahwa DLH PALI telah menyampaikan kepada pihak PT PHE agar line pipa yang mengalami korosi dan bocor tidak cukup hanya dengan clamp, melainkan segera diganti dengan yang baru untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah potensi kebocoran yang serupa.
"Kemarin, kami telah berkoordinasi dengan pihak PT PHE dan menyampaikan agar line pipa yang mengalami korosi segera diganti dengan yang baru, sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran serupa," Pungkasnya . (Dewa)